Saturday, March 13, 2010

Day 2: Shop 'till you drop at Chatuchak Weekend Market

Baru saja selesai mendapat ilmu memasak sekaligus mengisi perut sepagian hingga siang hari itu, kami segera bertolak ke Chatuchak Weekend Market, untuk apa lagi kalau bukan berbelanja! Bu Rosita yang paling bersemangat tentunya memulai program shopping part 2 ini! Setibanya di sana, kami diberi kesempatan 1,5 jam untuk memuaskan hasrat belanja di area pasar yang cukup luas tersebut. Bayangkan 1,5 jam untuk mengelilingi pasar seluas itu tentulah tak cukup...kami sangat berkejaran dengan waktu!

(picture taken from www.bangkok-aktuel.de)

Chatuchak Market kalau diperhatikan rasanya sangat mirip dengan area pedagang kaki lima di di pasar Blok-M. Pasar tenda tersebut berdiri berdampingan dengan JJ Mal dan hanya digelar setiap hari Sabtu dan Minggu. Sisa uang Bath masih ada untuk berbelanja oleh-oleh, namun lagi-lagi saya merasa tidak bebas melihat-lihat karena harus memperhatikan Rizki juga. Tadinya saya bersama Mas Albar dan Mas Rudy melihat-lihat di area tenda, namun akhirnya kami memutuskan masuk ke mal saja, karena di luar panasnya sangat menyengat...lagipula Rizki mulai gelisah. Mal JJ sendiri persis seperti ITC Mangga Dua, namun lebih kecil saja. Harga-harna di dalam mal dan di tenda tak banyak berselisih, tapi soal kenyamanan tentunya kami lebih memilih yang berAC. Di sini saya akhirnya menemukan kain sutra Thailand dengan harga 280 Bath/m! Segera saya beli 3,5m sesuai pesanan teman saya.

Setelah mondar-mandir di mal, toh saya masih kebingungan juga mau membeli oleh-oleh apa...untungnya kemudian bertemu Mbak Yeye dan Bu Murni, jadi bisa mencontek belanjaan mereka! Bertiga kami memutuskan untuk hunting keripik durian, pesanan teman saya. Minta ampun sulitnya mencari panganan yang satu itu. Akhirnya kami berhasil menemukannya atas bantuan seorang pedagang yang dapat berbahasa Inggris cukup baik. Wah, ternyata harganya cukup mahal...mungkin karena tingkat pengolahannya yang sulit. Mbak Yeye dan Bu Murni juga ikut membeli beberapa kantong sebagai oleh-oleh.

Waktu menunjukkan pukul 18.00, kami sudah terlambat 30 menit dan dalam keadaan panik karena mencari Rizki dan Alim yang menghilang dari kios game komputer. Rupanya Pak Rangga yang sudah membawa mereka kembali ke bus...syukurlah, saya dan Bu Murni sangat lega. Di bus Pak Meng sudah betul-betul geram...karena menunggu peserta yang tak tepat waktu. (termasuk kami bertiga)! Untung nasib kami masih baik, belum tertinggal rombongan. Ketika sudah lewat dari 45 menit, batas toleransi menunggu sudah lewat...kasihan Bu Rosita dan Pak Baihaqi yang terpaksa kami tinggal. Mas Albar tinggal untuk membantu mencari mereka di Chatuchak Market yang luas...mungkin keduanya 'tersesat' lagi dan memutuskan untuk shop 'till they drop di sana!

No comments: