Wednesday, March 10, 2010

Day 2: Grand Palace & Emerald Budha

Emerald Budha dan Grand Palace adalah dua tempat yang harus dikunjungi di Bangkok. Kedua bangunan tersebut mempunyai konstribusi dalam pemberian julukan 'Negeri Seribu Pagoda' bagi Thailand. Dari kejauhan, atap-atap pagoda berlapis emas dan berukir indah bunga warna-warni menyembul dari balik pagar tinggi yang mengelilingi kompleks kedua bangunan agung kota Bangkok tersebut. Pagoda-pagoda tersebut merupakan stupa-stupa kuil yang didedikasikan oleh raja bagi negeri-negeri lawan perang Kerajaan Siam di masa lampau.


Ketika memasuki gerbang utama kompleks, kami langsung disambut oleh pemandangan megah gedung Grand Palace, yang merupakan istana raja. Ketika masuk, penjagaan sangat ketat dilakukan oleh petugas. Pengunjung berbaju minim atau memperlihatkan lekukan tubuh-bahkan celana panjang mengatung yang menampakkan mata kaki pun dianggap minim- jangan diharap bisa lolos masuk ke dalam area kuil Emerald Budha! Untungnya Pak Meng sudah mewanti-wanti kami sejak hari sebelumnya, bahkan Rizki diharuskan mengganti celana bermudanya tadi sebelum berangkat. Repotnya lagi, baju seragam peserta kami yang berwarna merah menyala lagi-lagi menjadi masalah. Pak Meng harus berkali-kali menjelaskan bahwa kami bukanlah simpatisan partai republik pemberontak raja Thailand, melainkan turis-turis baik budi dari Indonesia, sahabat ASEAN mereka.


Emerald Budha tak terkatakan keindahannya...apa yang berwarna emas memanglah emas asli! Ukiran-ukiran pada undakan pagoda kuil juga terlihat sangat cantik dan beragam. Masing-masing kuil menampilkan ciri khas negara yang mewakili persembahan sang raja. Ada kuil yang bernuansakan negeri Kamboja, ada lagi yang bernuansakan corak
Melayu, dan sebagainya.
Kesemua kuil itu tegak anggun dan megah berdampingan, seolah menaungi para pengunjung aneka bangsa yang berada di bawah lindungan bayang-bayang mereka. Matahari yang bersinar sangat intensif memantulkan warna keemasan pagoda kembali ke langit yang cerah, menambah keanggunan keseluruhan kompleks Emerald Budha di pagi itu.


Setelah mengeksplorasi Emerald Budha, rombongan ABC bergerak keluar melintasi area Grand Palace, istana Raja Siam. Seorang penjaga belia berpakaian tentara kerajaan berdiri tegak di pos penjagaan, tanpa ekspresi. Bukannya ia sombong, tapi pemuda itu memang harus berdiri tegak dengan jaimnya selama 10 jam setiap hari dan tak boleh bergerak sedikit pun layaknya penjaga istana-istana lain di negara mana pun. Kami bergantian berfoto dengan sang prajurit yang malang tersebut. Bagaimana tidak malang, setengah dari waktu hidupnya ia habiskan untuk berdiri si depan pos penjagaan yang kecil itu...Melihat itu, anak-anak sekarang pasti akan berkomentar: OMG, capek dueeh...kasiaaan deh lo!!!!

No comments: