Friday, December 18, 2009

Tight Money Policy




Repotnya liburan dalam keterbatasan finansial ya begini....ibu dan bapak jadi sibuk cari ide2 kreatif yang bisa membuat bocah-bocah kecil di rumah tetap gembira! Ternyata bukan cuma saya yang mengalami, tapi beberapa teman juga berkeluh-kesah tentang hal yang sama: tight money policy in the unlimited holiday time...bingung kan!

Tight money policy memang sangat menyebalkan, karena kondisi itu bukannya diciptakan namun terjadi secara alamiah bagi para karyawan yang menggantungkan hidupnya hanya dari gaji bulanan, seperti saya dan suami. Sebenarnya sih kami bisa saja berlibur, tapi memang harus betul-betul diatur dengan baik dan bijaksana, kalau tidak mau babak belur sesudah bersenang-senang. Jangan sampai pepatah lama kita putar balikkan menjadi "bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian!"

Untungnya, anak-anak kami sudah mulai bisa diajak berdiskusi dan mau mendengar nasehat orangtuanya yang selalu berusaha mencari pemecahan terbaik bagi liburan mereka. Sebenarnya kami wajib bersyukur karena kedua putra kami termasuk anak-anak yang tak terlalu banyak menuntut. Padahal kalau mau mengikuti kalender sekolah mereka yang 6 bulan berisis liburan melulu, pastinya kami akan babak belur sejadi-jadinya bila bocah-bocah itu merengek untuk berlibur. Terus terang bagi kami, bukan di waktu masalahnya, namun di sisi keuangan bebannya! Jadi kami harus mencari solusi untuk bisa memberikan liburan murah namun tetap menarik dan menyenangkan bagi mereka!

Dari pengalaman-pengalaman 4 tahun terakhir ini, ternyata liburan murah, ya jatuhnya tetap menguras kocek juga...meskipun tak sampai babak-belur. Berarti yang salah adalah kegiatannya, jadi betul-betul harus putar otak sepandai mungkin untuk menyiasati pengeluaran budget kegiatan. Akhirnya saya dan suami pun mencoba mengeksplorasi setiap sudut rumah untuk dijadikan sarana rekreasi liburan anak2. Walhasil, piknik di halaman rumah menjadi salah satu kegiatan yang paling digemari anak-anak. Main air di bak juga tak kalah serunya (meskipun tagihan PAM lumayan melonjak). Mengundang teman-teman untuk main ke rumah juga jadi sangat menyenangkan, apalagi bila ditingkahi dengan lomba makan kerupuk! Pokoknya jangan pernah kehabisan akal untuk menciptakan kegembiraan sederhana bagi buah hati kita, itulah prinsip dasar tight money policy!

Nah, sekarang pun kami menghadapi 3 minggu liburan Natal, jadi saatnya untuk menggelar kegembiraan di dalam rumah. Satu rencana yang sudah saya persiapkan adalah: berkemah di halaman belakang rumah lengkap dengan api unggun, jagung bakar, dan permainan monopoli! wah, membayangkannya saja sudah seru, apalagi menjalaninya nanti. Parents you may try this at home with your kids karena murah, meriah, strategis, dan cocok untuk kondisi tight money policy!

No comments: