Thursday, December 17, 2009
Jilbab
Menuju sebuah kesadaran untuk menutup aurat memang tak mudah. Hal ini saya alami sendiri, hingga akhirnya kini saya memutuskan untuk mengenakan jilbab. Sayangnya belum sempurna betul penutup aurat itu saya kenakan, karena lagi-lagi banyak kendala duniawi yang membuat diri ini belum sepenuhnya dapat memenuhi syariat agama, astagfirullah hal aziim.
Sebenarnya ini adalah sebuah perenungan yang sungguh berat bagi diri saya. Kisah awalnya adalah ketika sulung kami tiba-tiba meminta saya untuk mengenakan jilbab seperti guru mengajinya. Entah mengapa, secara spontan hati saya menerima permintaan mulia tersebut. Malamnya ketika kami jalan-jalan berempat ke sebuah mall, saya langsung mengenakan jilbab tanpa canggung. I just feel so classy wearing jilbab, demikian perasaan saya sejak itu.
Namun saya sangat sedih menghadapi dilema ini, di mana saat ini terhimpit sebuah kenyataan tak bisa berbusana muslim ketika bekerja. Usaha tengah saya lakukan untuk mencari tempat bekerja yang dapat menerima kondisi saya apa adanya, namun hingga sekarang masih dalam proses menunggu kepastian.
Semoga Allah S.W.T. berkenan memaafkan saya, hambaNya yang lemah dalam menjalankan syariatNya ini. Ia maha mengetahui apa yang sebenarnya tengah dihadapi dan diperjuangkan hambaNya. Insyaallah atas izinNya pula akan saya dapatkan titik terang perjuangan ini untuk mendapatkan rahmat dan hidayahNya semata. Amien Ya Rabbal Alamin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment