Sayonara, sayonara sampai berjumpa pula (2x)
Buat apa susah, buat apa susah...Susah itu tak ada gunanya (2x)
Dua bait syair sederhana itu biasa saya nyanyikan di masa kanak-kanak dulu, ketika akan beranjak meninggalkan kelas pada saat pulang sekolah. Kini lagu itu mengalun pelan di benak saya, ketika mendekati saat-saat terakhir meninggalkan sekolah dan murid2 didik yang telah berinteraksi dengan 'Ibu Suse'nya ini selama 4 tahun ajaran. Ada rasa sedih, terutama saat mengingat betapa banyak suka-duka yang telah dilalui oleh sebagian anak yang dulunya tak bisa menulis-baca Bahasa Indonesia dengan baik, namun kini sudah mulai bisa menulis paragraf singkat 100 kata dan berpresentasi di hadapan kelas dengan cukup baik. Herannya, ada rasa lega yang luar biasa pula menyelinap di dasar hati terdalam...sangat ironis.
Rasa lega itu muncul karena saya merenung bahwa di masa mendatang mungkin akan lebih dapat menemukan keseimbangan antara lahir dan bathin, yang selama ini belum saya dapatkan seutuhnya. Saya sendiri baru mendapatkan kata kunci 'keseimbangan' itu hari ini, ketika memberikan kata-kata 'bijak' terakhir kepada murid-murid kelas 8 dan 11. Hmm...keseimbangan rupanya, Yin & Yan, yang saya perlukan untuk mencapai kemajuan dalam hidup ini, persis!
Tinggal sekarang bagaimana saya bisa memaksimalkan kondisi yang sudah seimbang lahir bathin menjadi produktif dan bermanfaat tak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Maka mengutip jargon Orang Jepang 'gambatte' saya ucapkan kata itu pada diri ini untuk menyulut semangat menjalani dunia baru yang penuh tantangan namun (diharapkan) dapat memberikan keseimbangan lebih baik. Mudah-mudahan tidak hanya dapat berlagak bijak di muka murid-murid, akan tetapi saya mampu mempertanggungjawabkan kebijakan tersebut berlaku pada diri saya sendiri.
"So jya...Sayonara meine liebe Schueler und gambatte ne....alles Guete fuer die Zukunft!" Nah kalau ini namanya kebijaksanaan gado-gado Jepang-Jerman....tapi intinya saya mengucapkan selamat berpisah sekaligus menyemangati murid-murid terkasih untuk meraih masa depan yang lebih baik!
Buat apa susah, buat apa susah...Susah itu tak ada gunanya (2x)
Dua bait syair sederhana itu biasa saya nyanyikan di masa kanak-kanak dulu, ketika akan beranjak meninggalkan kelas pada saat pulang sekolah. Kini lagu itu mengalun pelan di benak saya, ketika mendekati saat-saat terakhir meninggalkan sekolah dan murid2 didik yang telah berinteraksi dengan 'Ibu Suse'nya ini selama 4 tahun ajaran. Ada rasa sedih, terutama saat mengingat betapa banyak suka-duka yang telah dilalui oleh sebagian anak yang dulunya tak bisa menulis-baca Bahasa Indonesia dengan baik, namun kini sudah mulai bisa menulis paragraf singkat 100 kata dan berpresentasi di hadapan kelas dengan cukup baik. Herannya, ada rasa lega yang luar biasa pula menyelinap di dasar hati terdalam...sangat ironis.
Rasa lega itu muncul karena saya merenung bahwa di masa mendatang mungkin akan lebih dapat menemukan keseimbangan antara lahir dan bathin, yang selama ini belum saya dapatkan seutuhnya. Saya sendiri baru mendapatkan kata kunci 'keseimbangan' itu hari ini, ketika memberikan kata-kata 'bijak' terakhir kepada murid-murid kelas 8 dan 11. Hmm...keseimbangan rupanya, Yin & Yan, yang saya perlukan untuk mencapai kemajuan dalam hidup ini, persis!
Tinggal sekarang bagaimana saya bisa memaksimalkan kondisi yang sudah seimbang lahir bathin menjadi produktif dan bermanfaat tak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Maka mengutip jargon Orang Jepang 'gambatte' saya ucapkan kata itu pada diri ini untuk menyulut semangat menjalani dunia baru yang penuh tantangan namun (diharapkan) dapat memberikan keseimbangan lebih baik. Mudah-mudahan tidak hanya dapat berlagak bijak di muka murid-murid, akan tetapi saya mampu mempertanggungjawabkan kebijakan tersebut berlaku pada diri saya sendiri.
"So jya...Sayonara meine liebe Schueler und gambatte ne....alles Guete fuer die Zukunft!" Nah kalau ini namanya kebijaksanaan gado-gado Jepang-Jerman....tapi intinya saya mengucapkan selamat berpisah sekaligus menyemangati murid-murid terkasih untuk meraih masa depan yang lebih baik!
No comments:
Post a Comment