Hujan, hujan, alangkah derasnya! Saya termasuk orang yang bingung bagaimana menghadapi hujan...mau mengumpat, takut kualat bila nanti diberi musim kemarau nan kering kerontang. Tapi kalau boleh memilih, saya lebih senang bila hujan turun secara proporsional saja. Maksudnya proporsional adalah, ia turun untuk menyirami bumi dari debu-debu dan memberikan kesuburan serta kesejukan pada alam tercinta, bukan berlebihan hingga mendatangkan bencana. Kalau boleh juga memohon...mbok ya ia turun jangan di siang hari, karena jemuran di rumah tak kunjung kering dibuatnya. Walhasil, saya harus menggunakan jasa laundry kiloan untuk mencuci baju sehari-hari. Lumayanlah...seminggu kocek yang harus dikeluarkan bisa sekitar 100.000 hingga 150.000 perak untuk biaya cuci baju!
Selain masalah cucian tadi, halaman rumah juga jadi becek minta ampun...saya jadi takut kalau rumput-rumput di halaman jadi membusuk akibat tergenang air. Apalagi anak-anak saya yang masih senang sekali main becek-becek, tanpa tendeng aling-aling membawa sepatu dan sandal mereka yang belepotan tanah, ke dalam rumah. Ampun...deh, alih-alih di rumah sekarang juga sedang tak ada asisten, walhasil saya dan suami bergantian mengepel lantai!
Well, apa mau dikata...kita ini hanya manusia yang bisa menerima apa pun yang Tuhan berikan, termasuk derasnya hujan yang kini mulai menenggelamkan beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta. Satu hal yang dapat kita lakukan adalah berdoa dan berusaha semoga di balik derasnya hujan ini ada sebuah rahmat dan hikmah besar yang diselipkan Tuhan bagi kita. Mudah-mudahan ungkapan hujan, becek, gak ada ojek dapat mengingatkan kita untuk selalu waspada, namun tetap bersyukur atas hujan yang tak semata-mata membawa bencana tapi juga berkah bagi semua insan....contoh langsung adalah para pengusaha laundry kiloan yang bertambah tebal koceknya di musim penghujan. Makin deras...makin tebal jugalah kocek mereka tentunya!
No comments:
Post a Comment