Monday, July 26, 2010

Pantun untuk APP





Kemarin sore, di tengah perjalanan pulang ke rumah...


  • Sebuah sms masuk, berisi pantun.
  • Sms berikutnya masuk berisikan pesan: "Suse tolong kau liat pantun itu. Kau perbaiki ya. Kutunggu besok pagi"
  • Sms ketiga masuk lagi, dengan pesan: Judul puisinya Untuk Indonesiaku
  • Saya jawab sms tersebut, demikian: Baik dok, saya resapi dulu. Besok saya kirim via e-mail.
  • Jawab bos saya: Tq berat. Bisalah.
Maka inilah hasil gubahan saya...moga-moga bos saya-seorang dokter-berkenan meng-acc-nya pagi ini...



Bagimu Indonesiaku



Permata hijau bertahta, di tengah mahligai Sumatra
Zambrud Khatulistiwa, bersolek rimbunan Liana
Wahai pandita bijaksana, seru Persada Nusantara
Olahlah permata hijau, jadi berlian elok rupa
Tujuan mulia, persembahan bagi anak Indonesia

Friday, July 23, 2010

Dunia Kata-Kata


Saya menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan tulisan, baik itu menulis sendiri maupun membaca. Namun menulis memang lebih menarik bagi saya. Terjebak dalam kata-kata sangat mengasyikkan...apalagi bila harus mencari 'satu kata' yang dapat memecah kekakuan alur tulisan, sangat menantang!

Kini, saya terjebak dalam keasyikan dunia kata-kata. Pekerjaan baru di bidang PR membuat saya harus bersentuhan dengan kata-kata, mulai dari terbit fajar hingga ia tenggelam di senja hari. Bahkan, terkadang saya masih berkutat menerima tantangan kata-kata hingga dini hari, saat matahari akan terbangun dari peraduannya.

Memang mengasyikkan bila hobi akhirnya bisa menjadi pekerjaan. Ia tak hanya menghasilkan kepuasaan batin, tetapi yang terpenting dapat memenuhi pula kebutuhan lahiriah. Dinamika dunia kata-kata sangat saya rasakan dalam keseharian aktivitas kini. Kalau dulu saya hanya menjadikan menulis sebagai hobi, dan mewajibkan diri untuk menulis minimal satu kali seminggu, maka kini tak ada kompromi...tak ada hari tanpa menulis!

Bila terjebak dalam kemacetan adalah hal yang menyebalkan dan menakutkan...maka terjebak dalam kata-kata justru amat menantang dan memperkaya wawasan berpikir seseorang. Maka jebaklah saya, wahai kata-kata...dan akan kuselami makin dalam duniamu!

Saturday, July 17, 2010

Suamiku Sayang


Suamiku sayang, kenapa kok selalu mengganggu ketika aku sedang asyik menulis?
Ada-ada saja yang dikerjakannya... kadang mencubit, kadang menggelitik, atau sekedar merebahkan kepalanya di bahu saya. Pokoknya dia selalu cemburu pada keintiman saya dengan tuts-tuts komputer.

Malam ini, kami berdua saja di rumah. Anak-anak sedang seru menginap di rumah kakek-nenek mereka yang baru saja punya nintendo wii. Nah, dia mulai iseng lagi mengganggu saya yang tengah asyik menulis, bercengkrama dengan tuts-tuts laptop. Aduh...saya semakin terganggu dan tidak bisa berkonsentrasi lagi. Bagaimana jadinya ini, suamiku?

Nah, dia makin tidak rela saya berlama-lama menulis. Tangannya mulai menggelitiki saya...ini tandanya sudah tidak ada lagi kompromi...harus segera berhenti menulis!

Huaaam...baiklah, saya sudahi dulu. Lagipula sudah mengantuk juga...
Suamiku yang pencemburu sudah mulai merajuk...tandanya dia juga sudah mengantuk!
Oke, oke...matikan lampunya sayang...yuk kita bobo!